BLOG


bisnis
August 27, 2021

Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Indonesia adalah negara yang subur untuk pertumbuhan bisnis startup. Menurut data dari Startup Ranking, negara Indonesia menempati posisi ke-5 di dunia dengan 2.219 startup hingga tahun 2021, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.

Bisnis-Startup-di-Indonesia
Bisnis-Startup-di-Indonesia

Tak hanya unggul dari segi kuantitas. Kualitas startup lokal Indonesia pun termasuk yang paling tangguh, khususnya di regional Asia. Hingga kini terdapat 7 startup unicorn (valuasi di atas 1 juta USD) dan 1 decacorn (valuasi di atas 10 juta USD).

Valuasi pasar unicorn dan decacorn ini turut mendominasi di Asia Tenggara. Beberapa di antaranya GoTo (Gojek-Tokopedia) yang diprediksi mencapai Rp572 triliun, J&T senilai Rp112 triliun, Bukalapak Rp100 triliun, dan Traveloka Rp43 triliun.

Lantas, seperti apa perkembangan bisnis startup di Indonesia saat ini? Mari simak informasinya:

1. Bisnis Startup Indonesia Paling Potensial di Asia

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, startup lokal Indonesia termasuk yang paling tangguh di Asia. Bukannya tanpa alasan, dalam sebuah laporan yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai 113 miliar USD pada tahun 2025 mendatang.

Bahkan, pada tahun 2019 silam ekonomi digital Indonesia tercatat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai 40 miliar USD. Artinya, dalam beberapa tahun mendatang ekonomi digital Indonesia akan tumbuh nyaris 3 kali lipat. Kondisi ini jelas sangat dipengaruhi jumlah penduduk Indonesia dan adopsi digital di tengah masyarakat.

2. Merger Dua Startup Raksasa Indonesia

Perusahaan transportasi daring Gojek dan e-commerce Tokopedia resmi merger menjadi GoTo. Keduanya merupakan startup yang cukup mendominasi di Indonesia. Gabungan transaksi melalui merger ini telah memberikan kontribusi mencapai 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dan tahun ini keduanya menargetkan kontribusi 2 persen lebih untuk PDB Indonesia.

 3. Kemunculan Startup Unicorn Baru

Perkembangan ekonomi digital di Indonesia bergerak pesat dalam satu dekade terakhir. Hal ini tak lepas dari peran startup unicorn yang telah mendongkrak perekonomian digital tersebut. 

Hingga akhir 2020, menurut data Bain & Company’s Southeast Asia Private Equity Practice, tercatat ada 12 unicorn di Asia Tenggara, yaitu Gojek, Bigo, Grab, Bukalapak, Lazada, Razer, OVO, Sea Group, Traveloka, Tokopedia, VNG, dan VNPay. 

5 dari 12 unicorn tersebut berasal dari Indonesia. Nah, pada tahun 2021 ada dua startup unicorn baru asal Indonesia, yaitu J&T Express dan OnlinePajak.

4. Sektor Bisnis Startup Paling Potensial di Indonesia

Bisnis startup kini mulai merambah ke berbagai sektor. Namun, di tahun 2021, khususnya selama masa pandemi Covid-19, ada beberapa sektor yang dinilai paling potensial untuk berkembang.

Sektor-sektor tersebut diantaranya financial technology (fintech), kesehatan, e-commerce, logistik, dan pendidikan. Khusus untuk e-commerce dan pendidikan, kedua sektor ini memang sudah terbukti mampu menunjukan pencapaian gemilang di industri lokal dan global.

5. 8 Startup Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100 to Watch 

Jumlah perusahaan kecil dan startup di Asia-Pasifik terus bertumbuh. Dari drone bawah air hingga sistem propulsi satelit, hospitality, dan sebagainya. Forbes melansir laporan bertajuk Forbes Asia 100 to Watch perdana. Laporan ini menyoroti perusahaan kecil dan startup yang sedang naik daun di kawasan Asia-Pasifik.

Perusahaan kecil dan startup yang masuk dalam daftar dinilai mampu memberikan perubahan. Seperti dalam mengatasi masalah untuk meningkatkan transportasi di kota-kota yang padat, memperluas konektivitas yang terjangkau di daerah terpencil dan mencegah pemborosan makanan. Tujuh belas negara dan wilayah disurvei dalam laporan ini, termasuk Indonesia.

Ada 8 bisnis startup Indonesia yang masuk dalam daftar, yaitu Bobobox, Beau Bakery, Dekoruma, Evermos, Otoklix, Populix, PrivyID, dan Sampingan.