BLOG


data center
April 22, 2021

Kenapa Google dan Facebook ingin Membangun Data Center di Indonesia?

Tahun 2020 Google secara resmi mengoperasikan data center di Indonesia yang berlokasi di Jakarta, sekaligus menjadi data center Google Cloud kedua di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura. Google Cloud sendiri merupakan platform komputasi awan yang berjalan di atas infrastruktur yang sama dengan produk-produk lainnya seperti Google Search, YouTube, dan juga Gmail. Kehadiran Google data center ini dapat memudahkan pengguna dan calon pengguna baru untuk memanfaatkan teknologi cloud dalam mengembangkan bisnis mereka di dunia digital. 

 

Selain Google, Facebook juga sejak lama dikabarkan akan membangun Facebook data center di Indonesia. Namun, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait pembangunannya. Terlepas dari hal itu, alasan dibalik pembangunan Google data center dan Facebook data center di Indonesia ini memang menjadi topik yang menarik.

 

Rencana Pembangunan Data Center Google dan Facebook di Indonesia

google-fb-indonesia

Semula, kabar terkait rencana pembangunan Google data center dan Facebook data center di Indonesia diungkapkan langsung oleh Menteri Kominfo Johnny G. Plate. Ia mengungkapkan bahwa hal ini sejalan dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.

 

Sebelumnya, pemerintah memang telah menerbitkan aturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan digital yang ada di Indonesia, entah itu perusahaan lokal maupun internasional, agar memiliki pusat data terintegrasi di Indonesia. Aturannya tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE).

 

Kini, Google telah resmi mengoperasikan data center di Indonesia yang terletak di Jakarta. Region Jakarta ini diluncurkan dengan kemasan layanan standar Google mulai dari Compute Engine, Cloud SQL, Google Kubernetes Engine, Cloud Spanner, Cloud Storage, BigQuery, dan Cloud Bigtable. Dengan berdirinya data center ini, Google Cloud kini memiliki 24 region dan 73 zona di 17 negara di seluruh dunia.

 

Pembangunan ini tentunya tak lepas dari kebutuhan data center di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari IT lifestyle, e-learning, peningkatan broadband, layanan IT, penggunaan transaksi keuangan elektronik, penerapan service IT dalam ranah logistik, airport, seaport, akomodasi perhotelan, hingga layanan kesehatan dan farmasi (e-health).

 

Kebutuhan Data Center di Indonesia

data-center-di-indonesia

Era ekonomi digital turut mendongkrak peningkatan signifikan pada kebutuhan infrastruktur data center di Indonesia, maka tak heran banyak pemain global yang sudah masuk ke Indonesia dan diproyeksikan akan terus bertambah.

 

Menurut hasil penelitian yang dirilis Frost & Sullivan, perusahaan konsultan pemasaran, mereka mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan pasar data center tertinggi di kawasan Asia dan Australia, yaitu sebesar 40%.

 

Permintaan terhadap hyperscale data center juga telah mengalami lonjakan. Transformasi teknologi digital mulai dari Cloud Computing, Big Data, dan Internet of Things (IoT) menuntut kinerja tangguh untuk mengolah data berskala masif, sehingga dibutuhkan fasilitas data center dapat diandalkan.

 

Seperti yang kita ketahui bersama, di tengah pandemi COVID-19 ini banyak perusahaan dan bisnis yang mulai bertransformasi ke dunia digital, dan tidak sedikit pula yang membutuhkan proses komputasi berbasis cloud untuk mengalihkan bisnisnya.

 

Selain itu, dengan hadirnya teknologi berbasis 5G, operator telekomunikasi dituntut untuk menyediakan lebih banyak layanan dari sebelumnya. Jaringan berbasis 5G membutuhkan trafik data yang lebih cepat dan padat, yang akan turut meningkatkan permintaan kapasitas data center.